Langsung ke konten utama

Cerpen-Oase Kinarya

Ketika hujan turun, aku duduk termangu di teras rumah sembari menyaksikan anak tetangga yang

sedang asik bermain hujan-hujanan bersama temannya. Sontak pikiranku tempias pada masa kecil, kenangan

yang akan selalu teringat sepanjang waktu. Anugerah Allah memberikan pengalaman yang begitu

mengesankan. Masa kecilku bisa dibilang sangat bahagia tanpa beban hidup. Masa kecil adalah waktu dimana

aku bebas untuk menunjukkan kesedihan dan kebahagiaan. Ketika ingin menangis, aku langsung menangis

tanpa berpikir panjang untuk melihat kondisi atau melihat tempat. Waktu aku menangis, hanya pelukan

seorang ibu yang mampu membuat air mataku.

Kalau sekarang mau sedih seperti apapun kalau bisa tetap harus terlihat tertawa di depan orang tua.

Kalau mau nangis ya di kamar tidur atau di kamar mandi. Tapi, terkadang aku merasa tidak dapat

menyembunyikannya. Setiap pulang sekolah aku ganti baju dan makan siang, kemudian langsung bermain

dengan teman-teman di desa. Temanku kebanyakan memang laki-laki. Aku bermain dengan permainan

tradisional seperti bermain lompat tali, petak umpet, layangan, bola bekel, kelereng, lompat tali, gobak sodor

dan masih banyak lagi. Mungkin semuanya udah pernah aku coba. Coba kalian sebutin apa saja permainan

tradisional? InsyaAllah udah aku coba semua deh, aku puas dengan masa kecilku yang bisa merasakan

permainan tradisional begitu menyenangkan.

Walaupun bermain tidak mengenal kata lelah, belajar adalah tugasku yang tak terlupakan. Ketika

duduk di bangku TK, aku adalah sosok anak penakut yang tidak berani sekolah sendiri. Teringat waktu acara

perpisahan untuk naik ke tingkat SD banyak badut. Mungkin, menurut kebanyakan orang badut itu lucu. Jadi,

guruku membuat acara menarik dengan adanya badut. Dengan berjalannya waktu membawaku melanjutkan

sekolah ke tingkat SD, aku masih belum bisa membaca dengan lancar dan kurang percaya diri. Sehingga,

waktu bermain harus berkurang dan lebih banyak belajar membaca. Melalui kesabaran dan ketelatenan ibu

selama mengajariku. Akhirnya, aku bisa membaca dengan lancar dan baik. Walaupun mungkin teman-teman

yang lain bisa membaca lebih dulu dibandingkan denganku. Aku yang saat itu sudah bisa membaca, tetapi

ibu masih merasa khawatir karena aku masih menjadi anak penakut yang tidak berani sekolah sendiri. Ibuku

berpikir, jika nanti waktu duduk di bangku SD ibu masih harus menunggu dan menemaniku.

Kesimpulannya, masa kecilku ialah mungkin terkadang kita merasa tidak mampu mewujudkan

harapan dan tidak percaya dengan kemampuan kita sendiri. Lupa, bahwa Allah Maha Memberi. Termasuk,

memberi harapan-harapan baru yang akan terwujud. Kita mampu karena Allah memberi kemampuan jika

kita mau berusaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku - Wirda Tsaniya

  Nama: Wirda Tsaniya Sahla Kelas: XI-7 Tugas: Resensi Novel Warung Bujang Karya Jessica Carmelia Warung Bujang adalah novel karya Jessica Carmelia yang mengangkat tema kehidupan remaja dengan latar belakang kehidupan sehari-hari di sebuah warung kecil. Novel ini menggambarkan kisah tentang harapan, impian, dan hubungan antar manusia, yang diwarnai dengan berbagai konflik dan dinamika yang terjadi dalam kehidupan seorang pemuda bernama Bujang. Plot Cerita Novel ini berfokus pada kehidupan Bujang, seorang pemuda yang memiliki impian besar namun terjebak dalam rutinitas sebagai pemilik warung makan kecil yang diwariskan oleh orang tuanya. Meskipun tampaknya sederhana, kisah ini penuh dengan ketegangan emosional yang dibangun dengan baik oleh penulis. Bujang, yang merupakan karakter utama, harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dalam hidupnya, antara mempertahankan usaha warung keluarganya atau mengejar impian pribadinya. Cerita berkembang dengan memperkenalkan berbagai karakter pendu...

Resensi Buku - Fara Salma

  Rahasia Tentang Anak Tengah Judul : Iyan Bukan Anak Tengah Penulis :Armaraher Penerbit : Skuad Tahun: 2023 Tebal: 292 halaman ISBN: 978-633-09-1845-2   Sinopsis Riyan selalu berharap berada di tengah-tengah keluarganya yang hangat, dianggap ada sekaligus disayangi sebagaimana yang Abang dan Adiknya rasakan, tetapi bukan semata-mata kehadirannya ada hanya karena dibutuhkan saja. Di usianya yang baru menginjak remaja, seharusnya Riyan bisa menghabiskan waktu untuk menemukan hal baru di hidupnya, bukan merasakan beban dan luka yang membuatnya berhenti di titik itu dan tidak membiarkannya tumbuh menjadi remaja normal seusianya. Riyan hanya ingin diperlakukan adil, disayangi sebagaimana mestinya, bukan dicampakkan dan dijadikan sebagai prioritas terakhir oleh orang tuanya. Kelebihan Novel ini mampu mebawa pembacanya ikut merasakan apa yang Iyan rasakan sebagai anak tengah. Penulis juga menyentuhkan isu isu tentang orangtua dalam memberi keadilan dalam anak...

Teks berita - IRECO

  IRECO Ice Cream, yang berlokasi di Jl. Kartanegara No. 88E, Singosari, Kabupaten Malang, telah menjadi destinasi populer bagi pecinta es krim dan dessert di wilayah Malang. Sejak dibuka pada tahun 2022, IRECO menawarkan berbagai menu menarik, termasuk soft ice cream, float, bingsoo ala Korea, serta beragam snack pendamping.  Setiap hari Jumat, IRECO memberikan promo khusus berupa gratis minicone untuk setiap pembelian minimal Rp8.000. Informasi ini disampaikan melalui akun TikTok resmi mereka, @ireco.icecream, yang aktif membagikan update dan promo terbaru.  Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp3.000, IRECO menjadi tempat favorit bagi berbagai kalangan, termasuk pelajar dan keluarga. Selain es krim, mereka juga menyajikan menu lain seperti Mile Crepes dan kentang goreng, menjadikannya tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati hidangan manis.  Untuk informasi lebih lanjut mengenai menu dan promo terkini, pengunjung dapat mengikuti akun TikTok resmi IR...