Be Careful
Libur semester telah tiba, aku dan ke-4 sepupuku berencana untuk pergi ke salah satu mall yang ada di kota kami. Tentunya kami pergi bersama orangtua kami, kan tidak mungkin jika anak SD pergi sendirian ke mall tanpa pengawasan orang dewasa.
Kami pergi pada malam hari minggu atau yang biasa disebut dengan malming.
Di perjalanan kita tak henti-hentinya bergurau, ada saja ucapan atau tindakan yang mengocok perut. Cukuplah untuk menghibur di perjalanan yang lumayan panjang ini.
Setelah kurang lebih 25 menit perjalanan akhirnya kita sampai juga di mall. Mall ini terbilang cukup besar karena bangunannya yang luas dan terdiri dari 4 lantai. Tanpa berlama-lama lagi aku dan ke-4 sepupuku langsung menuju ke lantai 4, yaitu lantai paling atas. Di lantai empat tersebut terdapat playground yang cukup besar dan ada banyak jenis permainan, mulai dari perosotan, trampolin, rumah balon dan masih banyak lagi.
“Ayo, udah hampir sampai” ucap sepupuku yang bernama Aika dengan riang. Sontak aku, Aika, Cici, Kella dan Asha berlari ke arah pintu masuk playground.
“Hey, jangan lari nanti jatuh!” tante Mira yang merupakan ibunda dari Aika memperingatkan kami, tapi mana mau kami menurut, kami tetap saja berlari sampai pintu masuk.
“Oke, jangan kemana-mana loh ya, tetap disini sampai kami datang,” Ucap om Tobi.
“Emang kalian mau kemana?” tanya Cici.
“Kami mau membeli sesuatu dulu, nanti kita jemput ya kalau sudah selesai belanja.”
“Siap, bos” ucap kami serempak.
Setelah orangtua kami pergi, tanpa babibu kami langsung tenggelam ke dalam permainan masing-masing. Aku berpindah-pindah dari trampolin, mandi bola dan kemudian perosotan, saat aku ingin bermain perosotan Kella datang dengan membawa bola yang cukup besar, Kella juga ingin bermain perosotan. Kami meluncur secara bersamaan, namun tanpa diduga bola yang Kella bawa menghalangi lajur perosotan yang membuat Kella terpental dan terbentur tiang yang ada di dekat ujung perosotan.
Aku dan sepupuku yang lain buru-buru menghampirinya dan ketika dia berbalik kami semua terkejut karena dia mimisan! Aduh.. seketika kami panik dan untungnya ada petugas playground yang menghampiri kami. Petugas tersebut menyuruh Kella untuk duduk dan segera mengambilkan tisu untuk membersihkan darah yang mengalir dari hidung kella. Tidak hanya mengambilkan tisu, petugas itu juga membawakan Kella air minum.
Akhirnya hidung Kella berhenti mengeluarkan darah, kami semua bernapas dengan lega. Petugas yang membantu kami tadi segera memanggil orangtua kami dengan mic yang tersambung keseluruh pengeras suara yang ada di mall. Namun, sampai 4 kali panggilan orangtua kami tak kunjung tiba. Kata petugas itu mungkin orangtua kami berada di basement yang mana tidak ada pengeras suaranya. Jadi kami menunggu sekitar 10 menit barulah orangtua kami datang.
Kami menceritakan kejadian tersebut dibantu dengan petugas yang menolong kami tadi, lalu kami pergi dan tak lupa untuk berterimakasih pada petugas yang sudah membantu kami tadi. Lalu, kami turun ke lantai tiga untuk makan di food court yang ada di sana dan akhirnya pulang.
ANALISIS CERPEN
→TEMA
Kecerobohan, kelalaian
→TOKOH & PENOKOHAN
•Aku: Riang, Bandel
•Cici: Riang, Lucu
•Aika: Riang, Bandel
•Kella: Riang, ceroboh, bandel
•Asha: Riang, bandel
•Orangtua: galak, baik, lalai
•Petugas playground: Baik, suka menolong
→ALUR
Maju
→LATAR
•Latar tempat
Playground
Mall
•latar waktu
Malam hari minggu
•latar suasana
Riang
Tegang
→SUDUT PANDANG
Org pertama
→AMANAT
Berhati-hatilah dimanapun kamu berada sebab musibah tidak ada di kalender, berhati-hati saat bermain, awasi anak saat sedang bermain.
→UNSUR EKSTRINSIK
Nilai moral
Komentar
Posting Komentar