Langsung ke konten utama

Cerpen-Risalatul Fadila

Di Balik Pundak yang Tangguh


Risa adalah seorang gadis kecil yang tumbuh di sebuah desa sederhana bersama ibunya, Bu Siti. Sejak kecil, Risa sudah tahu bahwa ibunya adalah sosok yang luar biasa. Bu Siti bekerja sebagai penjahit rumahan, mengandalkan mesin jahit tua untuk menghidupi mereka berdua.


Setiap pagi, Risa melihat ibunya menyiapkan sarapan dengan senyuman, meski tubuhnya terlihat lelah karena begadang menyelesaikan pesanan. “Ibu, kapan Ibu istirahat?” tanya Risa suatu pagi.


“Nanti kalau semua selesai, Nak. Ibu senang kalau kamu bisa makan enak dan sekolah dengan baik,” jawab Bu Siti dengan suara lembut.


Tantangan Kehidupan


Saat Risa mulai sekolah, ia menyadari bahwa hidup mereka tidak seperti kebanyakan orang lain. Kadang, uang untuk membeli buku harus ditunda karena kebutuhan yang lebih mendesak. Namun, Risa tidak pernah mengeluh. Ia selalu belajar dengan giat, bertekad untuk membuat ibunya bangga.


“Ibu, nanti kalau aku besar, aku ingin punya toko baju sendiri. Aku akan menjahit bersama Ibu, tapi nanti Ibu tidak perlu bekerja keras lagi,” kata Risa dengan penuh semangat.


Bu Siti tersenyum. “Ibu percaya kamu bisa, Risa. Ibu selalu berdoa agar kamu mencapai semua mimpimu.”


Bantuan yang Tak Terduga


Suatu hari, Risa membantu ibunya mengantar pesanan ke rumah seorang pelanggan di kota. Di sana, mereka bertemu dengan seorang wanita pemilik butik kecil. Wanita itu kagum dengan hasil jahitan Bu Siti.


“Bu Siti, apa Anda mau bekerja sama dengan butik saya? Saya bisa membantu memasarkan karya Anda,” tawarnya.


Mendengar itu, Bu Siti hampir tak percaya. Dengan penuh rasa syukur, ia menerima tawaran tersebut. Sejak itu, pesanan jahitan semakin banyak. Pendapatan mereka pun perlahan meningkat.


Mimpi yang Tercapai


Risa tumbuh menjadi gadis cerdas dan berprestasi. Setelah lulus SMA, ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di jurusan desain busana. Melihat bakat dan ketekunan Risa, banyak orang yang mendukungnya, termasuk pelanggan-pelanggan lama ibunya.


Dengan kerja keras, Risa berhasil membuka butik kecil setelah lulus kuliah. Ia menamai butiknya “Risa & Siti Couture” sebagai bentuk penghormatan kepada ibunya. Bu Siti akhirnya bisa beristirahat dari pekerjaannya yang melelahkan, meski ia tetap membantu menjahit di waktu senggang.


Pada pembukaan butiknya, Risa memeluk ibunya erat-erat. “Ini semua karena Ibu. Kalau bukan karena pengorbanan Ibu, aku tidak akan bisa berdiri di sini.”


Bu Siti tersenyum dengan mata berkaca-kaca. “Ibu hanya ingin melihatmu bahagia, Nak. Dan hari ini, Ibu tahu semua perjuangan kita tidak sia-sia.”


Hidup mereka kini dipenuhi kebahagiaan. Risa dan Bu Siti membuktikan bahwa dengan kerja keras, cinta, dan doa, semua mimpi bisa menjadi nyata.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku - Wirda Tsaniya

  Nama: Wirda Tsaniya Sahla Kelas: XI-7 Tugas: Resensi Novel Warung Bujang Karya Jessica Carmelia Warung Bujang adalah novel karya Jessica Carmelia yang mengangkat tema kehidupan remaja dengan latar belakang kehidupan sehari-hari di sebuah warung kecil. Novel ini menggambarkan kisah tentang harapan, impian, dan hubungan antar manusia, yang diwarnai dengan berbagai konflik dan dinamika yang terjadi dalam kehidupan seorang pemuda bernama Bujang. Plot Cerita Novel ini berfokus pada kehidupan Bujang, seorang pemuda yang memiliki impian besar namun terjebak dalam rutinitas sebagai pemilik warung makan kecil yang diwariskan oleh orang tuanya. Meskipun tampaknya sederhana, kisah ini penuh dengan ketegangan emosional yang dibangun dengan baik oleh penulis. Bujang, yang merupakan karakter utama, harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dalam hidupnya, antara mempertahankan usaha warung keluarganya atau mengejar impian pribadinya. Cerita berkembang dengan memperkenalkan berbagai karakter pendu...

Resensi Buku - Fara Salma

  Rahasia Tentang Anak Tengah Judul : Iyan Bukan Anak Tengah Penulis :Armaraher Penerbit : Skuad Tahun: 2023 Tebal: 292 halaman ISBN: 978-633-09-1845-2   Sinopsis Riyan selalu berharap berada di tengah-tengah keluarganya yang hangat, dianggap ada sekaligus disayangi sebagaimana yang Abang dan Adiknya rasakan, tetapi bukan semata-mata kehadirannya ada hanya karena dibutuhkan saja. Di usianya yang baru menginjak remaja, seharusnya Riyan bisa menghabiskan waktu untuk menemukan hal baru di hidupnya, bukan merasakan beban dan luka yang membuatnya berhenti di titik itu dan tidak membiarkannya tumbuh menjadi remaja normal seusianya. Riyan hanya ingin diperlakukan adil, disayangi sebagaimana mestinya, bukan dicampakkan dan dijadikan sebagai prioritas terakhir oleh orang tuanya. Kelebihan Novel ini mampu mebawa pembacanya ikut merasakan apa yang Iyan rasakan sebagai anak tengah. Penulis juga menyentuhkan isu isu tentang orangtua dalam memberi keadilan dalam anak...

Teks berita - IRECO

  IRECO Ice Cream, yang berlokasi di Jl. Kartanegara No. 88E, Singosari, Kabupaten Malang, telah menjadi destinasi populer bagi pecinta es krim dan dessert di wilayah Malang. Sejak dibuka pada tahun 2022, IRECO menawarkan berbagai menu menarik, termasuk soft ice cream, float, bingsoo ala Korea, serta beragam snack pendamping.  Setiap hari Jumat, IRECO memberikan promo khusus berupa gratis minicone untuk setiap pembelian minimal Rp8.000. Informasi ini disampaikan melalui akun TikTok resmi mereka, @ireco.icecream, yang aktif membagikan update dan promo terbaru.  Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp3.000, IRECO menjadi tempat favorit bagi berbagai kalangan, termasuk pelajar dan keluarga. Selain es krim, mereka juga menyajikan menu lain seperti Mile Crepes dan kentang goreng, menjadikannya tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati hidangan manis.  Untuk informasi lebih lanjut mengenai menu dan promo terkini, pengunjung dapat mengikuti akun TikTok resmi IR...