Langsung ke konten utama

Cerpen-Shela Isma L

Kehangatan dibalik hujan yang deras

Di sebuah kamar di pinggir desa, Viky duduk sendirian di atas kasur. Hujan turun begitu deras, bergerintik di atas kanopi dan membasahi halaman kecil di depan rumahnya. Tetes-tetes air membentuk pola yang tidak beraturan di kaca jendela, seolah-olah ingin menceritakan kisahnya sendiri.

Viky memandangi jalanan yang sepi, berharap ada sesuatu yang terjadi. Sudah lama ia merasa bosan dengan aktivitas yang sehari-hari ia lakukan. Hatinya dengan jelas menggambarkan seperti jendela itu—basah, dingin, dan tidak beraturan.

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan dari pintu depan. Viky bergegas melihat dan membukakannya. Di depan pintu berdiri seorang anak perempuan dengan seragam yang basah terkena air hujan dan wajah yang terlihat sangat menggigil. Sehabis membuka pintu Viky menghela nafas panjang lalu menghembuskannya dengan perlahan, dan ternyata anak perempuan itu adiknya.

“Maaf, Kak, aku kehujanan. Boleh aku minta tolong ambilkan handuk untukku?” tanyanya dengan suara gemetar.

Tanpa berpikir panjang, Viky langsung menyuruh adiknya, Shela segera masuk dan mengganti bajunya yang basah kuyup. Ia memberikan handuk kecil dan membuatkan secangkir teh hangat. Anak itu tersenyum lembut, tetapi tatapan matanya seolah takut akan omelan kakaknya. Disisi lain tatapan mata itu pun penuh rasa terima kasih.

Saat mereka duduk bersebelahan di ruang keluarga, adiknya mulai bercerita tentang perjalanannya setelah sepulang sekolah hingga hujan turun. Cerita itu membuat Viky teringat akan masa-masa waktu sekolahnya dulu—saat musim hujan, sepulang sekolah selalu didatangkan oleh air hujan yang begitu deras hingga menunda waktu pulang sekolah.

Saat hujan mulai reda, suara rintik di atap menjadi lebih lembut. Shela menatap keluar jendela dengan meminum segelas teh hangat yang dibuatkan oleh kakaknya, sementara Viky masih duduk di sebelahnya. Mereka terdiam sejenak, menikmati momen itu tanpa kata-kata.

"Shel, kenapa tadi kamu nggak bawa payung? Kan jadi kehujanan, Sudah tau musim hujan," tanya kakaknya, Viky dengan nada sedikit menegur dan wajah yang datar, tapi tak sekeras biasanya.

Shela tersenyum malu. "Aku lupa, Kak. Tadi buru-buru berangkat sekolah, ada tugas yang harus di kumpulin pagi tadi."

Lalu Viky mengangguk dan sedikit tersenyum. "Ya sudah, lain kali jangan lupa. Payung itu kecil, tapi penting," jawabnya sambil mengusap kepala adiknya.

Shela mengangguk dengan ekspresi bersalah, tetapi senyumnya mulai terbuka lebar. "Iya, Kak. Janji, nggak lupa lagi."

Hujan pun benar-benar berhenti. Cahaya matahari sore mulai muncul, memberi pelangi di sisa-sisa air hujan di jendela. Shela menatap pelangi yang ada dijendela, "Kak, lihat itu Pelanginya bagus banget!" serunya dengan nada yang gembira.

Viky mengikuti arah pandangan adiknya ke jendela. Senyumnya mengembang perlahan. "Iya, bagus. Sudah lama nggak lihat pelangi seperti ini."

Shela menoleh ke kakaknya. "Kak, waktu kecil, Kakak kan pernah bilang kalau pelangi itu tanda kebahagiaan. Masih percaya nggak?" tanyanya dengan wajah yang polos.

Viky tertawa kecil, sedikit melamun mengingat masa lalunya. "Iya, dulu aku percaya. Tapi sekarang... mungkin aku lupa gimana rasanya."

Shela mendekat, lalu menggenggam tangan kakaknya. "Kalau begitu, mulai sekarang Kakak harus percaya lagi. Biar kita sama-sama cari kebahagiaan itu."

Suasana di dalam rumah pun sudah berubah menjadi hangat. Dan Viky teringat bahwa terkadang, kenangan atau kebahagiaan datang dari hal-hal sederhana.

 

 

Tema: Kehangatan dalam kesederhanaan

Alur: Mundur

Tokoh dan penokohan:

•Viky; Protagonis

•Shela; Protagonis

Latar tempat: kamar, ruang keluarga

Latar waktu: Sore hari

Pesan moral: Kebahagiaan dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana dan perhatian terhadap orang yang kita sayangi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku - Wirda Tsaniya

  Nama: Wirda Tsaniya Sahla Kelas: XI-7 Tugas: Resensi Novel Warung Bujang Karya Jessica Carmelia Warung Bujang adalah novel karya Jessica Carmelia yang mengangkat tema kehidupan remaja dengan latar belakang kehidupan sehari-hari di sebuah warung kecil. Novel ini menggambarkan kisah tentang harapan, impian, dan hubungan antar manusia, yang diwarnai dengan berbagai konflik dan dinamika yang terjadi dalam kehidupan seorang pemuda bernama Bujang. Plot Cerita Novel ini berfokus pada kehidupan Bujang, seorang pemuda yang memiliki impian besar namun terjebak dalam rutinitas sebagai pemilik warung makan kecil yang diwariskan oleh orang tuanya. Meskipun tampaknya sederhana, kisah ini penuh dengan ketegangan emosional yang dibangun dengan baik oleh penulis. Bujang, yang merupakan karakter utama, harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dalam hidupnya, antara mempertahankan usaha warung keluarganya atau mengejar impian pribadinya. Cerita berkembang dengan memperkenalkan berbagai karakter pendu...

Resensi Buku - Fara Salma

  Rahasia Tentang Anak Tengah Judul : Iyan Bukan Anak Tengah Penulis :Armaraher Penerbit : Skuad Tahun: 2023 Tebal: 292 halaman ISBN: 978-633-09-1845-2   Sinopsis Riyan selalu berharap berada di tengah-tengah keluarganya yang hangat, dianggap ada sekaligus disayangi sebagaimana yang Abang dan Adiknya rasakan, tetapi bukan semata-mata kehadirannya ada hanya karena dibutuhkan saja. Di usianya yang baru menginjak remaja, seharusnya Riyan bisa menghabiskan waktu untuk menemukan hal baru di hidupnya, bukan merasakan beban dan luka yang membuatnya berhenti di titik itu dan tidak membiarkannya tumbuh menjadi remaja normal seusianya. Riyan hanya ingin diperlakukan adil, disayangi sebagaimana mestinya, bukan dicampakkan dan dijadikan sebagai prioritas terakhir oleh orang tuanya. Kelebihan Novel ini mampu mebawa pembacanya ikut merasakan apa yang Iyan rasakan sebagai anak tengah. Penulis juga menyentuhkan isu isu tentang orangtua dalam memberi keadilan dalam anak...

Teks berita - IRECO

  IRECO Ice Cream, yang berlokasi di Jl. Kartanegara No. 88E, Singosari, Kabupaten Malang, telah menjadi destinasi populer bagi pecinta es krim dan dessert di wilayah Malang. Sejak dibuka pada tahun 2022, IRECO menawarkan berbagai menu menarik, termasuk soft ice cream, float, bingsoo ala Korea, serta beragam snack pendamping.  Setiap hari Jumat, IRECO memberikan promo khusus berupa gratis minicone untuk setiap pembelian minimal Rp8.000. Informasi ini disampaikan melalui akun TikTok resmi mereka, @ireco.icecream, yang aktif membagikan update dan promo terbaru.  Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp3.000, IRECO menjadi tempat favorit bagi berbagai kalangan, termasuk pelajar dan keluarga. Selain es krim, mereka juga menyajikan menu lain seperti Mile Crepes dan kentang goreng, menjadikannya tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati hidangan manis.  Untuk informasi lebih lanjut mengenai menu dan promo terkini, pengunjung dapat mengikuti akun TikTok resmi IR...