Langsung ke konten utama

Resensi buku-Clarissa Putri


Persahabatan, luka dan perjuangan: makna rumah dalam "Untitled"

Judul Buku: Untitled

Penulis: Dhiya Azkia

Penerbit: Mediakita

Tahun Terbit: 2023

Jumlah Halaman: 428

Genre: Fiksi Remaja

ISBN: 978-979-794-667-8

Ringkasan Cerita

Konon katanya, rumah itu tidak selalu dibangun dari tembok, jendela, dan pintu. Begitu pun bagi Ghiffari, Juniar, Sukma, dan Raka yang menganggap Bahureksa—geng mereka—sebagai rumah yang selama ini mereka cari. Bersama Bahureksa, masa putih abu-abu yang mereka jalani terasa semakin berwarna.

Cerita ini berlatar di Bandung, Menceritakan sebuah geng bernama Bahureksa, salah satu geng yang ada disekolahnya, yang isinya anak-anak broken home. Dengan jargon kebanggaan mereka yang berbunyi “STRUGGLE NEVER OVER, STILL ALIVE UNTIL OVER!”. Terdengar sangar. Namun, nyatanya Mereka hanya anak-anak yang mencoba membangun “rumah” baru yang aman dan nyaman untuk pulang, bersandar, berbagi luka dan tawa—yang tidak bisa mereka dapatkan di rumah pertama: Keluarga. Untuk masuk Bahureksa hanya ada satu syarat, yaitu “punya rumah, tapi rusak”.

Suatu ketika, keempatnya diharuskan ikut serta dalam kepanitiaan pentas seni (Andromeda) yang diadakan setiap tahun oleh sekolah dan bertemu dengan Juni, seorang gadis ceria yang mengubah konsep rumah yang mereka percayai. Dengan berjuta afirmasi, Juni menjelma menjadi tempat pulang yang nyaman dan aman bagi keempat sahabat itu.

Akan tetapi, ketika mereka sedang menikmati masa-masa sekolah yang meriah, seseorang dari masa lalu juni datang kembali. Oriana Janitra—siswi pindahan yang memiliki masa lalu yang buruk dengan Sukma dan Juni sebagai Event Organizer Andromeda. Kehadiran Juni di tengah-tengah mereka ternyata bukan hanya membawa kenyamanan, tapi juga membawa badai yang tak pernah mereka duga selama ini.

Rumah yang mereka bangun ternyata tidak bisa menjadi tempat yang nyaman untuk waktu yang lama. Rumah mereka perlahan hancur. Mereka semua saling menjaga agar rumah mereka tetap utuh. Namun, nyatanya hal itu tidak semudah yang dibayangkan. Badai yang dihadapi terlalu besar yang membutuhkan banyak pengorbanan, bukan Cuma materi, tapi pertemanan juga nyawa.

Kelebihan

Narasi yang ditulis oleh Dhiya Azkiya ini dikemas dengan rapi, santai, tidak monoton dan relate dengan kehidupan remaja sehari-hari membuat cerita  ini mudah diikuti dan dinikmati. Setiap karakter digambarkan dengan detail, sehingga pembaca dapat memahami konflik batin dan pertumbuhan mereka sepanjang cerita. Kisah ini juga mengangkat isu-isu sosial seperti broken home, kehilangan dan trauma yang relevan bagi banyak orang. Dialog antar tokoh yang terasa hidup, ditambah ada beberapa bahasa sunda yang digunakan dalam dialog, yang membuat latar cerita di Bandung terasa nyata. Dan juga suasana yang dibangun dalam novel ini membuatku sebagai pembaca seperti ditarik masuk ke dalam ceritanya.

Kekurangan

Akhir cerita yang gantung menurutku, tetapi ini mungkin penutupan yang terbaik bagi Juni maupun Bahureksa.

Kesimpulan/pesan moral

Kisah ini tidak hanya menceritakan dinamika geng mereka, tetapi juga bagaimana masing masing dari mereka berjuang menghadapi masalah mereka sendiri, bagaimana mereka mengatasinya, hubungan keluarga, konflik batin, cinta, kehilangan, dan kenyataan hidup yang sering kali tidak berpihak kepada mereka. “Untitled” bukan hanya sekadar cerita komedi romantis saja. Namun, ada pesan yang disampaikan mengenai kehidupan, pengorbanan, mengikhlaskan, kesetiaan dalam pertemanan dan juga makna “rumah” yang sesungguhnya. Melalui kisah Bahureksa, Dhiya Azkia menyampaikan pesan bahwa "rumah" tidak selalu berupa tempat, tetapi bisa berupa orang-orang yang membuat kita merasa nyaman, aman dan diterima. 

Rekomendasi

"Untitled" sangat cocok bagi pembaca remaja dan dewasa yang mencari cerita emosional tentang persahabatan dan keluarga.


Dedicated to all those souls who are still not giving up

On searching for “home”

Keep trying; you’ll find it—maybe not now,

But another time—or another life.

-Dhiya Azkia-

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku - Fara Salma

  Rahasia Tentang Anak Tengah Judul : Iyan Bukan Anak Tengah Penulis :Armaraher Penerbit : Skuad Tahun: 2023 Tebal: 292 halaman ISBN: 978-633-09-1845-2   Sinopsis Riyan selalu berharap berada di tengah-tengah keluarganya yang hangat, dianggap ada sekaligus disayangi sebagaimana yang Abang dan Adiknya rasakan, tetapi bukan semata-mata kehadirannya ada hanya karena dibutuhkan saja. Di usianya yang baru menginjak remaja, seharusnya Riyan bisa menghabiskan waktu untuk menemukan hal baru di hidupnya, bukan merasakan beban dan luka yang membuatnya berhenti di titik itu dan tidak membiarkannya tumbuh menjadi remaja normal seusianya. Riyan hanya ingin diperlakukan adil, disayangi sebagaimana mestinya, bukan dicampakkan dan dijadikan sebagai prioritas terakhir oleh orang tuanya. Kelebihan Novel ini mampu mebawa pembacanya ikut merasakan apa yang Iyan rasakan sebagai anak tengah. Penulis juga menyentuhkan isu isu tentang orangtua dalam memberi keadilan dalam anak...

Resensi buku - Wirda Tsaniya

  Nama: Wirda Tsaniya Sahla Kelas: XI-7 Tugas: Resensi Novel Warung Bujang Karya Jessica Carmelia Warung Bujang adalah novel karya Jessica Carmelia yang mengangkat tema kehidupan remaja dengan latar belakang kehidupan sehari-hari di sebuah warung kecil. Novel ini menggambarkan kisah tentang harapan, impian, dan hubungan antar manusia, yang diwarnai dengan berbagai konflik dan dinamika yang terjadi dalam kehidupan seorang pemuda bernama Bujang. Plot Cerita Novel ini berfokus pada kehidupan Bujang, seorang pemuda yang memiliki impian besar namun terjebak dalam rutinitas sebagai pemilik warung makan kecil yang diwariskan oleh orang tuanya. Meskipun tampaknya sederhana, kisah ini penuh dengan ketegangan emosional yang dibangun dengan baik oleh penulis. Bujang, yang merupakan karakter utama, harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dalam hidupnya, antara mempertahankan usaha warung keluarganya atau mengejar impian pribadinya. Cerita berkembang dengan memperkenalkan berbagai karakter pendu...

UBI JALAR UNGU SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN PENGGANTI NASI

 UBI JALAR UNGU SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN PENGGANTI NASI Oleh :Clarissa putri.A.S Kelas :XI-7 Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang banyak ditemui di Indonesia selain yang berwarna putih, kuning, dan merah (Lingga,1995). Ubi jalar ungu jenis ipomoea batatas L. Poir banyak ditemukan di Indonesia. Ubi jalar ungu ini memiliki warna ungu yang cukup pekat pada daging ubinya, aromanya lebih khas, dan rasanya lebih terasa. Ubi jalar ungu adalah salah satu jenis tanaman umbi umbian yang memiliki potensi besar sebagai sumber pangan lokal. Ubi jalar ungu memiliki kandungan nutrisi karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi.Oleh karena itu, dibeberapa daerah ubi jalar ungu juga digunakan sebagai bahan makanan pokok. Ubi jalar ungu juga merupakan sumber vitamin dan mineral.  Masih banyak orang yang menganggap ubi jalar ungu hanya dapat dijadikan sebagai makanan pengganti nasi atau camilan semata. Padahal, ubi jalar ungu memiiki nilai gizi yang sangat tinggi dan lay...