Langsung ke konten utama

Resensi buku-Evi diya

 

 Laut Bercerita :

Identitas Novel

Judul: Laut Bercerita

Penulis: Leila S. Chudori

Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Tahun Terbit: 2011

Jumlah Halaman: 446 halaman

Sinopsis

Laut Bercerita adalah novel yang mengangkat tema sejarah, politik, dan kemanusiaan, dengan latar belakang peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) di Indonesia. Cerita ini berfokus pada seorang wanita muda bernama Sulaiman, yang di masa mudanya menjadi aktivis politik dan terlibat dalam Gerakan Mahasiswa. Setelah G30S, dia ditangkap dan dipenjarakan tanpa pengadilan yang jelas.


Pada saat dia dipenjara, dia merasakan berbagai bentuk penyiksaan, tetapi juga perasaan mendalam tentang ketidakadilan yang dialami oleh dirinya dan rekan-rekannya. Novel ini juga menggambarkan pengalaman para tahanan politik yang mengalami trauma serta harapan untuk kebebasan yang akhirnya harus dipertanyakan. Laut Bercerita berfokus pada kisah Sulaiman yang mencoba mengungkapkan cerita hidupnya kepada putrinya, yang mencoba memahami latar belakang keluarga dan sejarah yang penuh ketegangan politik.


Melalui surat-surat dan monolog batin yang ditulis oleh para tokoh, pembaca diajak menyelami perasaan dan pengalaman mereka yang dipenjara tanpa alasan yang jelas. Sulaiman, dengan penuh keberanian, mencoba membuka luka lama yang ternyata masih belum sepenuhnya sembuh.


Kelebihan

Kekuatan Narasi dan Gaya Penulisan: Leila S. Chudori memiliki kemampuan luar biasa dalam menggambarkan emosi, trauma, dan ketegangan psikologis dengan sangat mendalam. Narasinya yang detail dan penuh perasaan membawa pembaca untuk merasakan langsung kesulitan hidup para tokoh.


Pendekatan Sejarah yang Kritis: Novel ini memberikan gambaran yang tidak hanya faktual tentang peristiwa sejarah Indonesia, tetapi juga menyentuh sisi humanis dari korban yang terjebak dalam situasi politik yang kelam. Penulisan tentang tahanan politik dan dampak dari G30S menunjukkan pandangan yang jarang diungkapkan di banyak karya sejarah.


Kedalaman Karakter: Setiap karakter dalam novel ini dikembangkan dengan baik, dengan latar belakang, motivasi, dan perasaan yang jelas. Pembaca tidak hanya melihat karakter sebagai sosok politik, tetapi juga manusia dengan emosi yang kompleks.


Relevansi dengan Masa Kini: Meskipun berlatar sejarah Indonesia, novel ini tetap relevan dengan kondisi sosial dan politik yang masih ada di Indonesia saat ini. Laut Bercerita mengajak pembaca untuk lebih mengenal dan merenungkan sejarah kelam negara ini.


Kekurangan

Penyampaian yang Lambat: Bagi sebagian pembaca, alur cerita yang bergerak perlahan bisa terasa membosankan, terutama jika mereka lebih menyukai novel dengan ritme cepat. Kadang, detail-detail sejarah dan refleksi psikologis yang mendalam bisa terasa cukup berat dan memerlukan kesabaran lebih dalam membacanya.


Kompleksitas Cerita: Karena memuat banyak karakter dan latar belakang yang terkait dengan sejarah panjang Indonesia, cerita ini kadang terasa sedikit membingungkan bagi pembaca yang tidak terlalu familiar dengan konteks politik atau sejarah Indonesia, seperti peristiwa G30S.


Terlalu Fokus pada Penyiksaan: Bagi sebagian pembaca, penekanan pada pengalaman trauma, penderitaan, dan kekejaman yang dialami oleh para tahanan bisa terasa sangat menguras emosi, dan terkadang bisa mengganggu kenyamanan membaca.


Kesimpulan

Laut Bercerita adalah novel yang menggabungkan kedalaman psikologis dengan latar belakang sejarah Indonesia yang kelam. Leila S. Chudori berhasil membawa pembaca untuk memahami realitas pahit yang dialami oleh para korban politik melalui narasi yang sangat emosional dan reflektif. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, terutama dalam hal kecepatan alur dan kompleksitas cerita, novel ini tetap memberikan kontribusi besar dalam sastra Indonesia dan pemahaman tentang sejarah kelam bangsa. Bagi pembaca yang tertarik pada sejarah, politik, dan pengembangan karakter yang mendalam, Laut Bercerita adalah pilihan yang sangat baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku - Wirda Tsaniya

  Nama: Wirda Tsaniya Sahla Kelas: XI-7 Tugas: Resensi Novel Warung Bujang Karya Jessica Carmelia Warung Bujang adalah novel karya Jessica Carmelia yang mengangkat tema kehidupan remaja dengan latar belakang kehidupan sehari-hari di sebuah warung kecil. Novel ini menggambarkan kisah tentang harapan, impian, dan hubungan antar manusia, yang diwarnai dengan berbagai konflik dan dinamika yang terjadi dalam kehidupan seorang pemuda bernama Bujang. Plot Cerita Novel ini berfokus pada kehidupan Bujang, seorang pemuda yang memiliki impian besar namun terjebak dalam rutinitas sebagai pemilik warung makan kecil yang diwariskan oleh orang tuanya. Meskipun tampaknya sederhana, kisah ini penuh dengan ketegangan emosional yang dibangun dengan baik oleh penulis. Bujang, yang merupakan karakter utama, harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dalam hidupnya, antara mempertahankan usaha warung keluarganya atau mengejar impian pribadinya. Cerita berkembang dengan memperkenalkan berbagai karakter pendu...

Resensi Buku - Fara Salma

  Rahasia Tentang Anak Tengah Judul : Iyan Bukan Anak Tengah Penulis :Armaraher Penerbit : Skuad Tahun: 2023 Tebal: 292 halaman ISBN: 978-633-09-1845-2   Sinopsis Riyan selalu berharap berada di tengah-tengah keluarganya yang hangat, dianggap ada sekaligus disayangi sebagaimana yang Abang dan Adiknya rasakan, tetapi bukan semata-mata kehadirannya ada hanya karena dibutuhkan saja. Di usianya yang baru menginjak remaja, seharusnya Riyan bisa menghabiskan waktu untuk menemukan hal baru di hidupnya, bukan merasakan beban dan luka yang membuatnya berhenti di titik itu dan tidak membiarkannya tumbuh menjadi remaja normal seusianya. Riyan hanya ingin diperlakukan adil, disayangi sebagaimana mestinya, bukan dicampakkan dan dijadikan sebagai prioritas terakhir oleh orang tuanya. Kelebihan Novel ini mampu mebawa pembacanya ikut merasakan apa yang Iyan rasakan sebagai anak tengah. Penulis juga menyentuhkan isu isu tentang orangtua dalam memberi keadilan dalam anak...

Teks berita - IRECO

  IRECO Ice Cream, yang berlokasi di Jl. Kartanegara No. 88E, Singosari, Kabupaten Malang, telah menjadi destinasi populer bagi pecinta es krim dan dessert di wilayah Malang. Sejak dibuka pada tahun 2022, IRECO menawarkan berbagai menu menarik, termasuk soft ice cream, float, bingsoo ala Korea, serta beragam snack pendamping.  Setiap hari Jumat, IRECO memberikan promo khusus berupa gratis minicone untuk setiap pembelian minimal Rp8.000. Informasi ini disampaikan melalui akun TikTok resmi mereka, @ireco.icecream, yang aktif membagikan update dan promo terbaru.  Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp3.000, IRECO menjadi tempat favorit bagi berbagai kalangan, termasuk pelajar dan keluarga. Selain es krim, mereka juga menyajikan menu lain seperti Mile Crepes dan kentang goreng, menjadikannya tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati hidangan manis.  Untuk informasi lebih lanjut mengenai menu dan promo terkini, pengunjung dapat mengikuti akun TikTok resmi IR...