Judul: Sahabat Pembawa Lubang Hitam
Tokoh
penokohan
Balya: penjual
miras, tidak peduli sekitar
Najia: guru,
baik, perhatian
Rahma: siswi,
pendiam, ambisius
Heni : siswi, cuek,
nakal iya rajin iya
Nayla : siswi,
ekstrovet, nakal
Naskah
Saat suasana
kelas dipenuhi suara riang anak-anak, Nia, Heni, dan Nayla menikmati waktu
istirahat mereka dengan saling bercanda dan mengobrol santai di pojok ruangan.
(tertawa
bersama)
Rahma: eh iya
(menjari kertas tugas dalam laci)
Nayla:
(memotong) you..nyari apaan
Rahma: (sambil
menunjuk kertas) ini tugas kelompok pas waktu itu, kalian ngerjain nomer 5
sampe 10 ya!
Heni: udah
gampang itu mah..slow aja keles, iya ga nay(sambil menepuk bahu nayla)
Nayla: haah,
nanti I cari jawaban dulu ke sebelah tenang aja
(sibuk masing
masing)
Nayla:
(berbisik) eh.. hen, ntar malem ke kos bisa kan, ah kalau heni mah udah pasti
bisanya ngapain di tanya in ya (menggaruk kepala), kamu ya ma sekali kali main
malem
Rahma: tapi aku
gabisa, soalnya ada les Bahasa Inggris sama Bu Najia
Nayla: ih you
bolos aja sekali ma gapapa ya kan henn (melirik ke heni)
Heni: iya bener
tu sesekali mah gapapa, bu najia kan baik ga pernah marah (tertawa tipis)
Rahma: engga
bisa gimana pun ga bisa aku
Nayla: yah ga
setia kawan dia mah ya
Rahma: emang
mau ngapain sih main malem kenapa ga nanti aja pulang sekolah
Nayla: udah
kamu pasti belum pernah, udah ikut dulu aja percaya sama kita
Rahma: gamau
ah, aku mau les aja
Nayla: yah
parah ga SK dia
Heni: udah ikut
aja nanti aku anter jemput deh, bilang aja mau les
Nayla:
(memotong) iya nanti padahal mah belok ke kos
(Rahma diam
menunjukan gelagat bimbang)
Nayla: bimbang
dia ah, udah gausah ..
(Pembicaraan
heni terpotong oleh suara bel)
Nayla: bel
jelek!, ganggu orang ngomong aja! (diam sejenak) udah ayo you ikut aja
sesekali
Karena bel
sudah berbunyi, percakapan mereka pun terhenti. Mereka bertiga melanjutkan
pelajarannya. Saat pelajaran rahma takut merasa dicap tidak setia kawan dengan
sahabatnya dan akhirnya saat pulang sekolah dia menyempatkan diri menemui bu
najia.
Rahma: Permisi
bu, saya ingin berbicara sebentar (menunduk memberi hormat)
Bu najia: iya
nak ada apa?
Rahma: ee.. ini
bu nanti saya izin tidak mengikuti les, karena adik saya sedang sakit dan saya
harus menemaninya
Bu najia: oh
iya, sakit apa emang adik mu nak
Rahma: ee.. itu
bu, panas tinggi dia bu
Bu najia:
memang ayah mamah mu kemana?
Rahma:
ee..kebetulan ayah mamah saya nanti ada urusan pekerjaan yang tidak bisa di
tinggal bu
Bu Najia: kok
tidak ayah kamu saja yang mengizinkan,biasanya ayah kamu yang izin ke
saya.
Rahma: ee...
itu bu anu... mungkin ayah saya sedang sibuk sekarang (berbicara dengan
terbata-bata)
Bu Najia:
yasudah nak, kalau begitu
Rahma: iya bu,
terimakasih atas waktunya dan maaf mengganggu
(Rahma jalan
keluar kantor)
Setelah
berhasil memminta izin pada bu najia, Rahma pun bergegas menemui sahabatnya di
parkiran.
(Heni dan nayla
melambainkan tangan pada rahma)
Nayla: hey! you
dari mana?
Heni: (menepuk
nayla) sabar,orang dia aja masih jalan kesini.
(Nayla tertawa
kecil)
(Rahma sampai
di hadapan mereka)
Nayla: darimana
kita nungguin ini
Rahma: emm..
aku ikut kalian nanti malem, nanti aku kesana jam 6 an ya
(heni dan nayla
saling berpandangan)
Nayla:
Nice...gitu dong, ini baru SK
Heni: nah gitu
dong ayo dah, kita tunggu ya nanti (memakai helm)
Mereka bertiga
pun pulang kerumah masing masing, jam 6 malam nayla dan heni sudah menunggu di
kos, tidak lama berselang rahma pun datang.
(Rahma mengetuk
pintu, Nayla membukakan pintu)
Heni: teman
kita akhirnya datang (berdiri mengambil jaket)
Rahma: loh
kalian mau kemana?
Nayla: sut
(telunjuk pada mulut) kamu jagain kamar I ya, kita keluar sebentar
(Rahma hanya
mengganggukan kepala)
Heni dan nayla,
pergi ke rumah seseorang bernama Balya yang merupakan seorang penjual miras dan
barang ilegal lainnya.
(Nayla mengetok
pintu 5 kali, lalu Balya keluar)
Balya: mau
apa?
Nayla: biasa
kawa di plastik ya bang
Balya:
berapa?
Nayla: dua,
kalau di campur bintang jadi berapa bang
Balya: nambah 8
ribu
Nayla: yaudah
campur
Balya: tunggu
(masuk kedalam rumah)
Heni: woy gila
lu beli dua?
Nayla: pesta
kita mumpung ada anak baru (tertawa)
Heni: gilak lu
ya,dia aja baru minum beginian kasih pocong kali sabi dia (tertawa)
Nayla: anak
orang mati nanti jangan ah
(balya keluar
membawa pesanan mereka)
Balya: nih (
menyidorkan kresek hitam) 158 totalnya
Nayla: (memberi
uang ) makasih ya bang
Balya:
iya
Sesampainya di
kos Heni dan Nayla pun langsung menuangkannya pada Teko plastik.
Rahma: itu
apaan?
Nayla: kawa
kawa (tertawa)
Heni: belum
pernah nyoba kan dia udah ni minum takarin dia Nay( menyodorkan gelas
kecil)
Rahma: gamau
ah, aku pulang aja(berdiri)
Heni: (menarik
tangan rahma) gabisa parah sih kalau gamau mah udah di beliin juga, segelas dua
gelas udah
Rahma:
(memberontak) gamau!
Heni: (memegang
tangan rahma kuat kuat) cekokin dia Nay
Nayla: pastii
(mencekoki rahma dengan miras)
(Rahma terpaksa
menelannya dan dia pun menangis)
Heni: hey udah
gausah nangis ni minum lagi enak kan..
Nayla: haha
cheers dulu kita ini ( mengangkat gelas tinggi)
(Heni mengikuti
Nayla,dan memegangi tangan rahma supaya mengangkat gelasnya juga)
Mereka bertiga
pun ter larut dalam minuman berakohol, hingga tidak bisa mengendalikan diri
mereka sendiri.
Heni: (tertawa)
gimana ma enak kan (tertawa)
Rahma:
(mengangguk) tapi pusing kepala ku
Nayla: udah
naik dia (tertawa)
Heni: yoi
biarin dah enak itu
Rahma: (melirik
jam dinding) uh udah jam 9 nanti aku di cariin (berdiri mengambil
jaketnya)
Heni: eh gila
lu bahaya nyetir mabuk mah
Nayla: udah
tidur sini aja
Rahma: gapapa
aman aja (jalan sedikit sempoyongan keluar)
Nayla: yaudah
hati hati, padahal tinggal dikit ini ya
Heni: udah
biarin nyetel dj napa dj (sambil mengambil hp)
Keesokannya
nayla dan heni, di bangunkan oleh suara pintu yang di gedor gedor
Nayla: siapa
sih ganggu tidur aja (berdiri dengan marah menuju pintu)
Heni: buka
nay
Nayla: (menoleh
ke belakang) emang you kira I mau ngapain (lalu membuka pintu)
Nayla: (tangan
di mulut) Bu Najia ada apa ya?
Bu Najia: dasar
kalian ya, anak anak durhaka... Saya sudah curiga Rahma tumben sekali dia izin
les ternyata semalem habis dipaksa pesta miras oleh kalian (menampar
nayla)
Nayla:
(memegang pipi) kok ibu tau.. eh (menutup mulut)
Bu Najia:
kemarin malam saya kerumah rahma karena katanya adiknya lagi sakit, ternyata
adiknya baik baik saja. Karena Rahma kemaren izin dan tidak datang les, saya
pikir main di kos mu ,yasudah saya maafkan dia, dan untungnya orang tuanya
mengerti (diam, meneteskan air mata)
Nayla: bu kok
nangis?
Heni: kenapa
kenapa?(Sambil memasang muka penasaran)
Nayla: ini
bu
Bu najia:
(memotong) ayah mamahnya kawatir akhirnya saya mengajukan diri untuk mencarinya
karena saya tau kalian dekat dengannya, ternyata saat (menangis), saat di
perjalanan menuju sini saya liat ada ramai ramai ternyata ada kecelakaan saat
saya dekati ingin melihat (menangis)
Heni: bu jangan
bilang.. (tangan di mulut memandang nayla)
Bu najia: ya
benar Rahma kecelakaan,ia terjatuh saat mengendarai motor naasnya mobil di
belakangnya tidak dapat mengerem hingga membuat dia terlindas dan meninggal di
tempat (menangis)
(Suasana
hening)
Nayla: buu
serius (menutupi mulutnya)
Bu najia:
kalian memang anak nakal (menampar keduanya) dia anak yang pintar dan polos
kenapa kalian menodainya
Heni: (mengelus
pipi) bu kan dia jatuh sen-
Bu najia:
(menampar mulut heni) hasil otopsi menjelaskan bahwasanya ada kandungan akohol
yang banyak dalam tubuh rahma.
Nayla: tapi kan
bisa aja buk-
Bu najia:
(menampar nayla) kalian masih mau mengelak? Memang ga punya hati kalian,
(mengeluarkan hp rahma) liat dia sempaat menulis note di hpnya, dia kalian
paksa meminum miras, untung saja hpnya selamat.
Nayla: ah hp
sialan kenapa masih selam-
(Bu najia
menamparnya lagi dan memaki mereka)
Akhirnya
tetangga kos pun pada keluar karena bu najia yang terus berteriak memaki Heni
dan juga Nayla, akhirnya Heni dan Nayla pun di bawa ke pusat rehabilitasi
karena umurnya masih di bawah 17 tahun.
ANALISIS
STRUKTUR TEKS DRAMA
Orientasi
(Pembukaan)
Saat suasana
kelas dipenuhi suara riang anak-anak, Nia, Heni, dan Nayla menikmati waktu
istirahat mereka dengan saling bercanda dan mengobrol santai di pojok ruangan.
Komplikasi
(Permasalahan)
Saat Heni dan
Nayla mengundang Rahma ke kos untuk mengerjakan tugas, sebenarnya mereka
memiliki niat tersembunyi untuk mengajaknya minum alkohol. Pada akhirnya, Rahma
pun terperangkap dalam rencana mereka.
Resolusi
(Penyelesaian)
Setelah dipaksa
minum alkohol oleh Heni dan Nayla, Rahma memutuskan untuk pulang. Namun, di
perjalanan pulang, Bu Najia melihat kerumunan orang dan mengetahui bahwa telah
terjadi kecelakaan—Rahma tertabrak mobil karena mengemudi dalam kondisi tidak
sepenuhnya sadar. Keesokan harinya, Bu Najia mendatangi Heni dan Nayla untuk
menegur mereka atas kejadian tersebut.
Koda (Penutup)
Heni dan Nayla
pun di bawa ke pusat rehabilitasi karena umurnya masih di bawah 17 tahun.
ANALISIS UNSUR
KEBAHASAAN
Dialog Langsung
“Tapi aku
gabisa, soalnya ada les Bahasa Inggris sama Bu Najia” balas Rahma
Kalimat
Imperatif
“Kalian
ngerjain nomer 5 sampe 10 ya”
Kalimat
Ekspresif
“Kalian masih
mau mengelak? Memang ga punya hati kalian, (mengeluarkan hp rahma) liat dia
sempaat menulis note di hpnya, dia kalian paksa meminum miras, untung saja
hpnya selamat” – menunjukkan amarah
Petunjuk Lakuan
(menoleh ke
belakang) emang you kira i mau ngapain (lalu
membuka pintu)
Kosakata
Emosioanal
Nangis
Kosakata
Relasional
Ayah, Adik
Bahasa
Sehari-hari
bimbang dia ah,
udah gausah
Deskripsi
Singkat
Karena bel
sudah berbunyi, percakapan mereka pun terhenti. Mereka bertiga melanjutkan
pelajarannya. Saat pelajaran rahma takut merasa dicap tidak setia kawan dengan
sahabatnya dan akhirnya saat pulang sekolah dia menyempatkan diri menemui bu
najia.
Pesan Moral
pertemanan yang
baik seharusnya membawa pada kebaikan, bukan menjerumuskan. teman sejati adalah
yang menghargai prinsip, menjaga batas, dan tidak memaksakan kehendak. dari
kisah ini kita belajar bahwa tekanan dari teman bisa berdampak fatal, dan
penting untuk berani berkata 'tidak' demi menjaga keselamatan diri.
Komentar
Posting Komentar