Nama kelompok:
1. Clarissa Putri Athiya S.
2. Ika Nur Azizah
3. Rama Felisya Fitri
4. Ramadhaninta Setyo Budi
5. Sekar Arum Candraningtyas
Tanpa Komunikasi, Salah Mengerti
Tokoh dan penokohan:
Intan: Siswi yang rajin, tenang, pendiam dan penengah aktif
Clarissa: Siswi yang ambisius, tidak sabaran dan mudah emosional
Feli: Siswi yang pemalas, suka bolos dan suka seenaknya
Ika: Wali kelas yang penyabar, bijaksana, lemah lembut dan selalu jadi penengah
Sekar: Siswi yang ceria, penengah pasif, peka terhadap sekitar, peduli
Latar:
Tempat: Kelas
Waktu: Pagi hari
Suasana: Tenang, tegang dan tidak nyaman, marah dan frustasi, mengharukan dan menyentuh
BABAK 1
Di kelas XI-7 ada pembagian kelompok untuk mata pelajaran sejarah. Sekar, Clarissa, Intan, dan Feli— empat siswi dengan kepribadian yang berbeda berada dalam satu kelompok. kemudian mereka berkumpul untuk membahas tugas yang diberikan. Namun, Feli tidak terlihat diantara kelompoknya, dia membolos, lagi.
(Tirai terbuka, lampu terang menyala menyelimuti panggung. Di dalam kelas, di pagi hari yang cerah ini Clarissa, Intan dan sekar sudah duduk melingkar di salah satu meja yang berada di pojok kelas dengan kertas dan buku tugas yang terbuka di atas meja. Suasana tenang.)
Sekar: (Melihat sekeliling) Eh feli mana deh? Kita udah mau diskusi tapi dia nggak keliatan juga daritadi.
Clarissa: (Mendengus kesal) Huh, pasti dia bolos lagi. Udah sering banget dia begini. Kenapa sih kita harus sekelompok sama dia? Kalo gini kan nyusahin kita jadinya.
Intan: (Berusaha tenang) Mungkin dia lagi ada urusan penting cla.
Clarissa: (Menggerutu) Halah alasan terus. Tadi jam istirahat dia ada di kantin kok, masa giliran jam pelajaran dia ngilang lagi tan?
Sekar: Udah, sekarang kita mulai diskusi dulu ya? Nanti kalau feli sudah datang kita bicarakan ini dengan dia, sekarang kita mulai diskusi dulu gimana? (Sekar mengusulkan)
Clarissa: Aku cuma gamau dia Cuma numpang nama di kelompok kita sekar, masa yang ngerjain tugas Cuma kita tapi dia juga ikut dapat nilai? Kan ga adil.
Intan: (Menengahi) Iya, nanti kita bicara sama feli kalau sudah ketemu dia ya, sekarang ayo kita mulai diskusi dulu.
(Mereka memulai diskusi, suasana menjadi tegang dengan Clarissa yang masih kesal, Intan yang tetap berusaha tenang dan Sekar yang bingung harus melakukan apa untuk mencairkan suasana.)
(Lampu panggung meredup dan tirai menutup perlahan.)
BABAK 2
(Esok hari di dalam kelas, di pagi hari mereka memulai diskusi lagi, dan Feli tetap tidak terlihat berada di kelas. Clarissa merasa semakin jengkel.)
(Tirai perlahan terbuka dan lampu redup perlahan terang menyelimuti panggung.)
Clarissa: (Melipat tangan dan menghela napas kesal) tuh kan, sekarang dia juga ga masuk sekolah lagi. Kemana sih dia? Kerjaannya juga bolos terus, gimana tugas kita mau selesai kalau dia begini terus? (Clarissa menggerutu kesal)
Intan: (Berusaha menenangkan Clarissa) sudah, mungkin dia masih ada urusan penting, besok kalau dia masuk kita tanya baik-baik. Sekarang kita diskusi bertiga dulu ya? (ucapnya berusaha menenangkan)
(Musik latar terdengar pelan, menciptakan suasana tegang dan tidak nyaman)
Clarissa: Huh, (mendengus kesal) kemarin kamu bilang gitu, sekarang juga sama. Masa Cuma kita yang ngerjain sih? Terus dia gak ikut ngerjain tetap dapat nilai gitu? Aku gamau kalau dia Cuma numpang nama di kelompok kita, kita yang susah-susah ngerjain, tapi dia yang ga ikut ngerjain juga dapat nilai sama seperti kita. (Dengan suara penuh emosi)
Intan: dia pasti punya alasan kenapa dua hari lalu dia bolos kelas dan hari ini tidak masuk sekolah. Besok kita tanya baik-baik ya? (Berusaha menenangkan dengan suara lembut)
Sekar: (Sekar berusaha mencairkan suasana) Intan benar, besok kita tanya Feli baik-baik kalau dia sudah masuk sekolah. Habis ini kita beli eskrim di toko depan sekolah yuk? Aku yang traktir!
(Akhirnya mereka melanjutkan diskusi. Sama seperti kemarin, hanya ada Clarissa, Intan dan sekar yang melanjutkan diskusi. Suasana terasa tegang, Clarissa yang merasa semakin jengkel terhadap Feli, Intan yang sibuk menenangkan Clarissa saat dia mengomel lagi, dan Sekar yang berusaha mencairkan suasana.)
(lampu panggung meredup dan tirai menutup perlahan.)
BABAK 3
(Keesokan harinya, sama seperti dua hari sebelumnya, mereka sudah duduk melingkari salah satu meja yang berada di pojok kelas untuk melanjutkan tugas. Bu Ika selaku Guru Sejarah memerintahkan para murid untuk melanjutkan tugas kelompok yang diberikan dua hari lalu sebelum beliau pergi ke ruang guru. Itu sebabnya mereka sudah berkumpul kembali. Sama seperti dua hari kemarin, Feli belum terlihat keberadaannya di kelas. Clarissa semakin kesal karena Feli tidak pernah hadir saat mengerjakan tugas kelompok. Suasana memanas.)
(Tirai perlahan terbuka dan lampu redup perlahan terang menyelimuti panggung.)
Clarissa: Tuh kan, dia ga masuk lagi. Lebih baik sekarang kita bilang ke Bu Ika untuk mengeluarkan Feli dari kelompok kita dan menindaknya. (ujarnya kesal)
Intan: (Berusaha menenangkan Clarissa dan memintanya menunggu sebentar) tunggu sebentar lagi, mungkin dia terlambat.
(Sekar hanya memperhatikan Clarissa dan Intan)
Clarissa: Duh, aku udah capek ya harus memaklumi dia terus. Gimana kalau dia hari ini ga da—
(Feli datang memasuki kelas dengan napas terengah-engah lalu menghampiri meja yang berada di pojok kelas dimana Clarissa, Intan dan Sekar berada.)
Feli: Ha—lo teman-teman! (sapa Feli sembari berusaha mengatur napasnya) Maaf ya aku ter—
Clarissa: (menyela ucapan Feli) kemana aja kamu dua hari ini? Kita kerja kelompok selalu bertiga, kamu gak pernah datang ikut kerja kelompok. Kamu jangan seenaknya dong! Kita kan disini kelompok, bukan individu! Harusnya tugas ini dikerjakan sama seluruh anggota kelompok, tapi kamu gapernah ada pas kerja kelompok! (Suasana menegang)
Feli: (menunduk dan berbicara terbata-bata) Ma-maaf aku ga ikut kerja kelompok selama 2 hari ini, soalnya—
Clarissa: (Menyela ucapan feli dengan amarah yang menggebu-gebu) Halah, gausah banyak alasan kamu Fel, kita udah sabar nunggu kamu dua hari ini tapi kamu gapernah ada bahkan ga ngasih kabar ke kita, kalau mau bolos jangan pas ada tugas kelompok dong! (Tukasnya)
Intan: (berusaha menengahi) Sebentar Cla, kita dengarkan alasan Feli terlebih dahulu (ucapnya seraya menenangkan)
Clarissa: Aku gaakan percaya alasan apapun yang dia bilang, terlalu banyak alasan! (ujarnya dengan penuh emosi)
(Sekar yang melihat situasi semakin memanas dan tidak kondusif pergi ke ruang guru untuk memanggil Bu Ika karena ia dan intan tak bisa menenangkan Clarissa yang sedang emosi)
(Akhirnya Sekar dan Bu Ika tiba di kelas dan berjalan dengan sedikit tergesa-gesa menghampiri meja di mana Clarissa, Intan dan Feli berada.)
Bu Ika: Hei, ada apa ini kalian? (Ekspresi wajah bingung dan sedikit khawatir)
Clarissa: Ini Bu Ika, Feli ini gapernah ikut kita kerja kelompok selama dua hari ini tanpa kabar, dan memang anaknya kan suka bolos, kebanyakan alasan. (Clarissa menjawab dengan emosi yang masih menggebu-gebu)
Intan: Saya sudah berusaha menengahi Bu, namun Clarissa tetap marah-marah kepada feli tanpa ingin mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. (adunya kepada Bu Ika)
Bu Ika: Baik, sekarang kita dengarkan penjelasan Feli terlebih dahulu ya, Feli kamu kenapa ga ikut kerja kelompok bersama teman kelompokmu dan membolos? Bisa jelaskan kepada ibu dan teman-temanmu? (tanya Bu Ika lembut)
Feli: sebenarnya Bu, dua hari lalu Ibu saya sakit, jadi saya pulang ke rumah setelah bel istirahat selesai. Dan kemarin saya bolos sekolah karena harus merawat Ibu saya yang sakit bu, karena di rumah tidak ada yang merawat. Salah saya juga tidak mengabari teman sekelompok saya. (Kepala menunduk)
(Mereka semua terdiam setelah mendengar penjelasan Feli. Terutama Clarissa. Ia merasa bersalah karena sudah marah-marah dan menuduh asal Feli yang tidak ikut kerja kelompok selama dua hari ini.)
Clarissa: (menunduk dan mengulurkan tangannya kepada Feli) Maafin aku ya Feli, aku udah marah-marah dan asal nuduh kamu (Ucapnya dengan penuh rasa penyesalan)
Feli: (Menyambut uluran tangan Clarissa) Aku juga minta maaf ya, sama kamu, Intan dan Sekar. Maaf karena selama dua hari ini aku ga ikut kerja kelompok dan ga ngasih kabar ke kalian.
Bu Ika: Nah, sekarang semuanya sudah jelas ya. Kalian kurang komunikasi yang menjadi pemicu masalah ini. Sekarang kalian berdamai ya (Ujar Bu Ika kepada Clarissa dan Feli. Suasana menjadi tenang lagi)
(akhirnya mereka berempat berpelukan bersama. Saling memaafkan dan berusaha memahami satu sama lain.)
(lampu panggung meredup dan tirai menutup perlahan)
—Tamat—
Analisis Teks Drama
A. Analisis Struktur Teks Drama
Orientasi (Pembukaan)
Memperkenalkan latar tempat (ruang kelas), waktu (pagi hari), dan tokoh utama (Sekar, Clarissa, Intan, Feli, dan Bu Ika).
Konflik mulai ditunjukkan dengan ketidakhadiran Feli dalam kerja kelompok.
Komplikasi (Permasalahan)
Konflik antara Feli dan Clarissa memuncak. Clarissa yang kesal dengan Feli karena tidak pernah ikut mengerjakan tugas kelompok dan Feli yang akhirnya datang namun terlambat. Bu Ika masuk sebagai penengah.
Resolusi (Penyelesaian)
Bu ika mengajak keduanya berdamai dan menyelesaikan tugas bersama. Clarissa, Sekar, Intan dan Feli saling memaafkan dan mengerjakan tugas bersama.
Koda (Penutup)
Keduanya berhasil berdamai. Mereka menyadari pentingnya komunikasi antar anggota kelompok.
B. Analisis Unsur Kebahasaan
Penggunaan Dialog Langsung
Dialog ditulis langsung antar tokoh. Contoh: Sekar: 'Eh Feli mana deh?'
Kalimat Imperatif dan Ekspresif
Menunjukkan emosi dan ketegangan. Contoh: 'Kamu jangan seenaknya dong!', 'Halah, gausah banyak alasan kamu, Fel.'
Petunjuk Lakuan (Stage Direction)
Digunakan untuk menandai aksi tokoh. Contoh: (melihat sekeliling), (mendengus kesal)
Kosakata Emosional
Contoh: 'Duh, aku malas ya harus memaklumi dia terus'
Deskripsi Singkat
Contoh: 'Akhirnya mereka berempat berpelukan bersama'
pesan moral: pentingnya komunikasi yang baik dan tidak cepat menilai orang lain sebelum mengetahui alasan atau situasi yang sebenarnya. dan jangan lah berburuk sangka kepada orang lain jika tidak tahu yang sebenarnya terjadi
Paragraf reflektif: Drama "Tanpa Komunikasi, Salah Mengerti" mengajarkan bahwa jangan pernah menghakimi orang lain jika tidak tahu kebenarannya. konflik antara clarissa dan feli karena kesalahpahaman. namun Bu Ika hadir sebagai penengah yang membujuk keduanya untuk saling memaafkan, akhirnya keduanya pun sadar bahwa mereka saling membutuhkan. hal ini menunjukkan bahwa dalam setiap kelompok, kita harus melakukan komunikasi dengan baik dan saling mendukung, jangan mudah main hakim sendiri karena kesalahpahaman
Komentar
Posting Komentar