NASKAH DRAMA
SELAMANYA.
Actor drama: Oase (protagonis)
Ulum (Antagonis)
Fikri (Teman)
Fizi (Siswi 1)
Dini (Siswi 2)
Fikri ( Seseorang )
*lampu panggung menyala,menunjukkan 2 siswa yang duduk di bangku dan berbincang bincang di kelas*
Scene 1 : (Kelas)
Ulum : lapar gak?.....pengen ngantin nih…
Fikri : lapar sih…nunggu dia aja,biar kita ditraktir (tersenyum)
(Oase datang dengan tersenyum menghampiri mereka)
Oase : Assalamu’alaikum…(Duduk di sebelah Ulum)
*keduanya menjawab salam bersamaan*
Ulum : lapar nih…(melihat kearah oase dengan tersenyum) ngantin yuk…
Oase : kebetulan aku ada uang saku lebih nih…
Fikri : ayolah…gasss!!
(mereka bertiga berdiri dan beranjak pergi ke kantin)
Scene 2 : (kantin) *menunjukkkan ketiga siswa makan bersama*
Ulum : Gak makan nasi?....(melihat oase hanya memakan roti 2000 an)
Oase : eemmm….aku tadi di rumah…sudah makan kok(tersenyum)
Fikri : aku gak bawa uang nih…pinjem uangmu dulu yah…hehe..
Oase : gampang….aku traktir hari ini…
Fikri : wahh…aku bangga punya sahabat kayak kamu se..(tersenyum ke arah oase)
*Fikri dan ulum melanjutkan makan,sedangkan oase izin pergi ke kamar kecil*
Oase : eh….aku ke kamar kecil dulu ya…kalo kurang nambah ya!...(tersenyum disambung meninggalkan mereka berdua)
Ulum : okeoke…makasih oee!
Ulum : Uangnya dapet darimana ya si oase…jangan jangan uang haram
Fikri : hushhh…bersyukurlah!...dikasih makan gratis kok malah mikir yang enggak enggak..
Ulum : tenang aja…aku bakal cari tahu dia dapet darimana uangnya
Scene 3 : (jalanan) *Ulum mengikuti Oase Ketika pulang sekolah untuk mengetahui asal usul uang Oase*
*Oase terus berjalan disambung Ulum mengikuti dari belakang secara mengendap ngendap*
*Tiba tiba Oase berhenti dan dihampiri oleh seseorang*
Seseorang : nih…(seraya memberi amplop pada Oase)
Oase : terimakasih pak…(menerima amplopnya)..Bulan depan,berapa pak?
Seseorang : terima itu dulu…kalo kamu lebih giat lagi,bulan depan saya lebihkan
Oase : siap pak…(bersalaman dengannya)
*seorang tersebut pergi dari hadapannya,dan ulum menghampiri Oase*
Ulum : widih..siapa tadi..bapakmu ya?
Oase : hehe..iya,kok kamu disini?
Ulum : eee...kebetulan aku mau beliin ibu gula di warung…ngomong ngomong..bapakmu kerja apa sih?
Oase : ya… juragan sih…
Ulum : bangga banget punya sahabat kayak kamu… aku pulang dulu yah (bersalaman)
Oase : Iya…(tersenyum)
*Ulum pergi meninggalkan panggung*
Oase : hampir aja..ketahuan
Scene 4 : (kantin) *menunjukkan Ulum,Fikri dan Fizi,Dini duduk di kursi kantin sedang berbincang bincang*
Fizi : ngomong ngomong..kemaren kalian ditraktir sama teman kalian?.... siapa?
Dini : iya tuh..kita juga mau dong ditraktir
Ulum : yah….kalo nraktir kalian mah,gak bakal mau
Fikri : dia nraktir tuh khusus kita berdua aja…( mengangguk bersamaan)
Fizi : sampe dia mau…gimana?
Ulum : hahaaa…gak bakal mau dia mah ( dengan nada menjengkelkan)
*Tiba tiba Oase datang dengan mengucap salam pada mereka*
Oase : Assalamu’alaikum
*mereka berempat menjawab salam bersamaan,disambung Oase duduk Bersama mereka*
Fizi : Eh se..katanya kamu suka nraktir teman teman..kita juga mau donkkk..
Dini : iya dong…aku juga mau
Oase : (berpikir sejenak) iya deh…buat kalian berempat,aku traktir(sambil tersenyum)
Fizi dan Dini : yeayy!!
*Fizi dan Dini langsung memesan ke ibu kantin*
Ulum : kok kamu traktir sih…
Oase : ya…demi kalian (tersenyum)
Ulum : aku bangga banget punya sahabat baik kayak kamu (merangkul Oase)
(Waktu demi waktu berjalan,jam pulang sekolah berbunyi. Oase,Ulum dan Fikri berpisah di depan gerbang sekolah)
Scene 6 : (jalanan) *Menunjukkan Oase duduk di kursi pinggir jalan dengan menghitung uangnya*
*Fizi menghampiri Oase*
Fizi : ehh Oase….lagi ngapain?...gak pulang?
Oase : (tersenyum) aku lagi ngitung sisa uangku
Fizi : Kok kamu baik banget sih tadi…nraktir anak anak di kantin (beranjak duduk di sebelah Oase)
Oase : ya gak masalah sih..kita sebagai umat muslim kan harus saling berbagi dengan muslim yang lain ( Fizi memandangi Oase)
Fizi : Kayaknya…. aku suka sama kamu
Oase : (diam sejenak dan bingung) ya… suka sih suka aja yah,kalo lebih dari suka…maaf gak bisa (beranjak pergi terburu buru dari Fizi)
Oase : Assalamu’alaikum
Fizi : Wa’alaikumsalam
Scene 6 : (jalanan) * menunjukkan seseorang yang duduk dengan membawa botol kaca*
*Oase menghampirinya*
Oase : Assalamu’alaikum pak..(bersalaman dengan seseorang itu)
Seseorang : Tunggu sebentar (seseorang tersebut mengambilkan sesuatu untuk Oase)
Seseorang : ini ada tambahan buat kamu,karena kamu adalah yang paling giat (memberikan amplop kepada Oase) (dengan meminum minuman botolnya)
Oase : Alhamdulillah…(menerima amplop) terimakasih banyak pak
*Oase pergi meninggalkan bosnya dan tanpa disadari Ulum merekam kejadian Oase dengan Bosnya*
Scene 7 : (sekolah) *Ulum berbincang serius dengan teman temannya*
Ulum : sumpah..kemaren bapak Oase bawa botol miras,mana ada kerjaannya halal
Fikri : juragan miras!?
Ulum : Yakin aku!!..gak bohong…si brengsek itu menraktir kita dengan uang haram
Dini : hee!!.kamu jangan bohong ya…masak iya juragan miras
Fizi : lah iya tu,aku sih gak percaya…orang Oase itu anak baik baik kok
Ulum : mau bukti!? (seraya memperlihatkan ponsel yang menunjukkan rekaman kemaren)
*semua melihat video itu dengan seksama*
Fizi : ternyata bener ya… gak nyangka banget
Dini : dasarr!...makanya berani nraktir kita
*Oase tiba tiba datang dan mencoba menraktir mereka*
Oase : Assalamu’alaikum…ayo ngantin, aku ada uang saku lebih nih (seraya tersenyum kepada nereka)
*mereka berempat tidak menghiraukannya dan saling pandang satu sama lain*
*Ulum berdiri di depan Oase*
Ulum : kamu beneran sahabat kita kan?!! (menatap tajam pada Oase)
Oase : iya lah…buruan pesen dah ke kantin
Ulum : dapet darimana uangmu?
Oase : bapakku lah…kenapa emangnya?
Ulum : bapakmu yang katanya juragan?!!....Juragan miras?!!
Oase : Hee!!....jaga dong mulutmu!
Ulum : (menampar Oase) gak ngaku!??
*Ulum memperlihatkan Video pada Oase*
Ulum : uangmu haram…kamu dapat dari bapakmu yang juragan miras kan?!!
Oase : bapakku juragan ayam heee!! ( menarik baju Ulum)
Ulum : mau berkelahi?!!...Hahh!!?
*keduanya saling menatap tajam ke arah mata mereka…tapi tak selang lama,Oase melepaskan tarikan pada baju ulum dan mulai bersedih*
Oase : (menunduk bersedih) Kalian mau dengar penjelasanku gak??
Ulum : Mau alasan apa?!!
Fikri : bentar!...biarkan Oase ngomong
*Oase menangis sesenggukan*
Oase : sebenarnya…aku gak punya bapak…apalagi ibu
Dini : hah…beneran?
Oase : aku hanya punya kalian berempat…yang kemaren kamu lihat itu bosku… bukan bapakku
Ulum : hah!?...jadi?
Oase : Aku berbohong pada kalian (music sedih mengalun)…aku hanya hidup sebatang kara,aku membiayai sekolahku sendiri…kemudian,aku bingung mencari kebahagiaanku…aku selalu berfikir,bagaimana aku bisa Bahagia….saat itulah,aku bertemu kalian…aku mentraktir kalian…ku lakukan apapun untuk diriku agar Bahagia….kulakukan apapun agar kita semua bersahabat selamanya dan akan selalu Bersama…maafkan aku, aku salah (menangis sesenggukan)
Ulum : enggak se…ini bukan salahmu,maafkan aku yang sudah membuat ini menjadi masalah besar…maafkan aku (seraya memeluk Oase)
Fikri : maafkan kami…kami akan selalu ada untukmu dan kita akan terus bersamamu selamanya (memeluk Oase dan Ulum)
1. Struktur Drama
Struktur drama ini mengikuti alur dramatik konvensional yang terdiri dari:
a. Eksposisi (Pengenalan)
• Scene 1–2 memperkenalkan tokoh-tokoh utama: Oase, Ulum, dan Fikri. Ditunjukkan bahwa Oase sering mentraktir teman-temannya, menimbulkan rasa penasaran terutama dari Ulum.
b. Konflik
• Scene 3–5 menunjukkan kecurigaan Ulum terhadap sumber uang Oase. Ia membuntuti Oase dan menemukan bahwa uang tersebut diberikan oleh seorang pria misterius, yang dikira "juragan miras".
c. Klimaks
• Scene 6–7 memperlihatkan konfrontasi antara Oase dan teman-temannya setelah video yang direkam Ulum menunjukkan pria tersebut sedang minum minuman keras. Oase dituduh menggunakan uang haram.
d. Antiklimaks
• Oase menjelaskan bahwa ia yatim piatu dan bekerja sendiri untuk membiayai sekolahnya, serta pria yang disebut "bapak" itu sebenarnya bos tempat ia bekerja.
e. Resolusi
• Para sahabat akhirnya menyadari kesalahan mereka, meminta maaf, dan berjanji untuk tetap bersama.
2. Unsur Kebahasaan
Beberapa ciri kebahasaan khas dalam drama ini adalah:
• Dialog langsung: Membentuk struktur utama cerita.
• Bahasa tidak formal dan komunikatif: Contoh, “ngantin yuk”, “gasss!!”, “widih”.
• Ekspresi emosional: Melibatkan berbagai ekspresi seperti tersenyum, bersedih, menangis, menatap tajam.
• Kalimat pendek dan lugas: Memudahkan pemahaman dan menggambarkan interaksi antar remaja.
• Kata seru dan slang: Seperti “yeayy!”, “hushh!”, “hah!?” yang menunjukkan emosi spontan dan suasana akrab remaja.
3. Deskripsi Singkat Drama
Drama ini mengisahkan tentang Oase, seorang siswa yatim piatu yang bekerja diam-diam untuk membiayai kehidupannya. Ia dikenal sebagai teman yang murah hati karena sering mentraktir. Namun, kebaikannya disalahpahami oleh Ulum, yang menuduhnya menggunakan uang haram. Konflik memuncak saat rekaman video menyebar. Pada akhirnya, kebenaran terungkap bahwa Oase hanya ingin merasa diterima dan memiliki kebahagiaan lewat persahabatan. Drama ini sarat akan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Pesan Moral
Drama ini mengandung beberapa pesan moral penting, antara lain:
• Jangan mudah berprasangka buruk terhadap orang lain tanpa mengetahui kebenaran.
• Kebaikan seseorang tidak selalu perlu diketahui asal-usulnya secara materialis.
• Persahabatan sejati adalah saling menerima dan memahami.
• Kebahagiaan tidak selalu datang dari materi, tetapi dari hubungan yang tulus.
• Setiap orang memiliki perjuangan hidup masing-masing yang tidak selalu tampak di permukaan.
5. Paragraf Reflektif
Drama ini menggugah hati dan menyadarkan kita bahwa penilaian terhadap orang lain tidak boleh hanya berdasarkan apa yang tampak di luar. Oase, tokoh protagonis, menunjukkan bahwa kasih sayang dan niat baik bisa datang dari seseorang yang tengah berjuang dalam kesulitan hidup. Sementara Ulum mencerminkan sisi manusia yang mudah terpengaruh prasangka. Kisah ini menjadi cermin bagi kita bahwa dalam hidup, memahami dan mendengarkan adalah kunci membangun hubungan yang tulus. Kita diajak untuk lebih bijak sebelum menuduh, lebih peka terhadap keadaan orang lain, serta menjunjung tinggi nilai-nilai persahabatan dan empati.
Komentar
Posting Komentar