Pengaruh Media Sosial terhadap
Persepsi Diri Remaja
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah pola
komunikasi manusia dari konvensional menjadi digital. Salah satu dampaknya
adalah munculnya media sosial yang kini menjadi ruang utama interaksi remaja
dalam membentuk identitas diri. Media sosial memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi dan berbagi informasi secara cepat serta aktif
berkontribusi dalam produksi konten. Meskipun menawarkan kemudahan komunikasi,
kehadirannya juga memunculkan tantangan psikologis dan sosial, khususnya
terkait pembentukan identitas diri di ranah virtual.
Dalam konteks ini, remaja usia 12–15 tahun berada pada fase
penting perkembangan identitas versus kebingungan peran, sebagaimana dijelaskan
oleh erikson (1968), di mana mereka mulai merumuskan jati diri dan posisi
sosialnya. Media sosial pun menjadi ruang eksplorasi identitas yang digunakan
remaja melalui interaksi daring dan pembentukan citra diri. Fleksibilitas interaksi digital memberi mereka kebebasan untuk mencoba
berbagai peran sosial di tengah masa transisi menuju kedewasaan.
ISI
Secara positif, media sosial memberikan ruang ekspresi nilai, minat, dan pandangan pribadi yang dapat memperkuat rasa percaya diri serta membentuk kemandirian. Remaja merasa diakui dan terhubung dengan lingkungan sosial yang lebih luas, sehingga terbentuk identitas diri yang lebih kuat.
Namun di sisi lain, media sosial juga membawa dampak negatif. Paparan terhadap standar kecantikan, gaya hidup, dan pencapaian yang tidak realistis dapat menimbulkan tekanan psikologis. Perbandingan sosial yang berlebihan dapat memicu perasaan rendah diri. Media sosial turut mengaburkan batas antara ruang privat dan publik, membuat remaja terdorong untuk membagikan aspek personal sebagai bagian dari pencitraan diri.
PENUTUP
Media sosial memiliki peran ganda dalam pembentukan identitas
remaja: sebagai ruang untuk ekspresi diri sekaligus sebagai sumber tekanan
sosial. Agar media sosial benar-benar mendukung perkembangan psikososial
remaja, diperlukan pemahaman kritis serta pendampingan yang tepat dari keluarga
dan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Assidiq, E.
F. R., Alfarhani, M. F. U., Nandika, D., & Amirullah, M. F. (2023).
Analisis Peran Media Sosial Dalam Membentuk Identitas Nasional Generasi
Milenial di Indonesia. Sosial dan Teknologi (SOSTECH), 3(9),
772-775.
Lailayah, N.
(2016). Presentasi Diri Netizen dalam Konstruksi Identitas di Media Sosial dan
Kehidupan Nyata. Ilmu Sosial, 15(2), 103-110.
Regita, E.,
Luthfiyyah, N., & Marsuki, N. R. (2024). Pengaruh Media Sosial Terhadap
Persepsi Diri dan Pembentukan Identitas. Jurnal Kajian dan Penelitian
Umum, 2(1), 46-52.
Wulansari,
Y. D., Afcarina, J. S., Zahrafani, S, A, W., & Afifah, W. (2024). Pengaruh
Media Sosial Terhadap Konstruksi Identitas Mahasiswa Universitas Jember. Akademik:
Jurnal Mahasiswa Humanis, 4(2), 336-346.
ANALISIS KEBAHASAAN
KALIMAT
PASIF
Sebagaimana dijelaskan
oleh erikson
BAHASA
REPRODUKTIF
Sebagaimana
dijelaskan oleh erikson (1968), di mana mereka mulai merumuskan jati diri dan
posisi sosialnya.
BAHASA DENOTATIF
Tekanan
psikologis
Peran ganda
Komentar
Posting Komentar