Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Puisi-Shela Isma

  Kehangatan dibalik hujan  Di sebuah kamar sepi, hujan turun deras, Viky duduk termenung, pikirannya resah. Jendela basah, seperti hatinya yang dingin, Mencari arti, dalam kesendirian yang mengikat hati. Tiba-tiba ketukan datang, memecah sunyi, Seorang adik, basah kuyup oleh hujan. Dengan gemetar, ia minta sedikit kehangatan, Ia terdiam, memberi tanpa kata, penuh perhatian. Tema: kesendirian, kepedulian Tokoh dan Penokohan: Viky (antagonis)                                          Adik (antagonis) Latar tempat: sebuah kamar Latar waktu: sore hari Amanat: pentingnya perhatian dan kepedulian terhadap orang lain dalam kesendirian.

Puisi - Lidya Maldini

  Di Atas Puncak Di kaki gunung, mereka berdiri, Empat sahabat, dengan impian yang sama. Mendaki puncak, melawan lelah, Mencari keindahan, di balik awan yang gelap. Mereka melanjutkan, dengan hati yang baru, Menghadapi tantangan, dengan semangat yang tinggi. Dan akhirnya, mereka mencapai puncak, Menikmati keindahan, di atas awan yang putih. Persahabatan mereka, diuji dan dibuktikan, Mereka belajar, bahwa bersama-sama, mereka kuat. Dan di atas puncak, mereka menyadari, Bahwa persahabatan, adalah harta yang paling berharga.

Puisi - Wirda Tsaniya

  Rumah yang selalu ada Di dalam rumah yang hangat dan nyaman, Keluargaku selalu menanti. Ayah, ibu, dan saudara-saudari, Mereka semua adalah cinta sejati. Dinding rumah yang kuat dan kokoh, Menjadi benteng yang melindungi. Dari badai dan hujan yang lebat, Keluargaku selalu terlindungi. Di dalam rumah yang penuh cinta, Kami berbagi suka dan duka. Kami tertawa dan menangis bersama, Membuat kenangan yang tak terlupakan. Rumahku, keluargaku, adalah segalanya, Mereka adalah cinta dan kasih sayang. Mereka membuatku merasa selalu di rumah, Di tempat yang paling nyaman dan hangat.

Puisi - Evi diya

  Di ujung harapan Di ujung cakrawala, ada cahaya, Harapan yang terang, menghantarkan jalan. Membawa impian, menggapai cita, Membuat hati berdebar, dengan penuh semangat. Di tengah badai, ada pelabuhan, Harapan yang kokoh, menenangkan jiwa. Membuat kita percaya, ada hari esok, Membuat kita berjuang, dengan penuh keyakinan. Harapan adalah cahaya, di dalam kegelapan, Harapan adalah pengharapan, di dalam kesulitan. Membuat kita berdiri, dengan penuh kekuatan, Membuat kita melangkah, dengan penuh percaya diri.

PUISI MOCH. IKHYA' ULUMUDDIN

  Janji yang Terlupakan Di meja kecil, foto kenangan terbingkai, Dewi menatap, Ardi yang kini jauh, Janji itu, yang dulu begitu nyata, Kini terasa pudar, seiring waktu yang berlalu. Pesan-pesan yang dulu menyentuh hati, Sekarang hanya kenangan yang menyakitkan, Namun suatu sore, wajah Ardi muncul, Hanya sekilas, sebelum langkahnya menjauh. Di bawah bintang, Dewi termenung, Janji yang terucap kini seperti angin, Namun ponsel bergetar, sebuah pesan datang, "Suatu hari, kita akan bertemu lagi," hati Dewi membalas, penuh harapan.

Puisi - M.Balya Zen E.

 Puisi dari cerpen "Tak Ada Siapapun yang Dapat Mengubah Skenario Alam" karya cupang ( Balya ) unsur intrinsik: Tema: rasa bersalah Alur: campuran Tokoh: Elmanuel,Ayah,Adrian,Ibu  Sudut pandang: orang ketiga  Pesan moral: kabur dari kenyataan yang pahit tidak akan mengubah kenyataan itu menjadi manis Latar: rumah Unsur Ekstrinsik: -nilai kehidupan  -nilai moral -nilai sosial Ilusi Sang Sahabat Elzamany Mentari senja jingga membelai mata Bayu menari rumput ikut serta Elmanuel nikmati kopi tembakau membara Tiga hari sunyi sahabat tak bersua Mimpi buruk hadir jiwa merana Panggilan sepi rumahnya pun hampa Gawai terlempar resah kian mendera Ingatan hilang jiwa tak terkira Ketukan pintu harapan membuncah Adrian hadir senyumnya merekah Canda tawa lupakan mimpi resah Sang ayah memandang dahi mengkerut resah Malam berlalu Adrian pergi tak berpamit Pagi menjelang sahabat menghilang Elmanuel harap mimpi buruk terlewatkan Kejadian kelam hari lalu Adrian pergi tertidur di jalanan...

Puisi - Muhammad Basori alwi

                            PENGORBANAN     Di pinggir sungai senja mulai turun. asap rokok melayang membaur di udara. Tawa teman-teman mengisi sore. seolah tak ada yang salah dengan kebiasaan itu. "Satu batang saja" suara menggoda. tangan hampir terulur hati bimbang. Namun ia ingat napas yang sesak. dan janji pada diri sendiri "berhenti". Hari-hari berlalu penuh godaan. candaan tajam, tatapan heran. Namun ia memilih permen, memilih berjalan. memilih paru-paru yang lebih ringan. Waktu bergulir tubuhnya berubah, lebih segar, lebih kuat, lebih bebas. Di pinggir sungai ia tersenyum. tak lagi terjebak dalam lingkaran asap.

Puisi - Aurel Kayla

  Air mata di kampung halaman Kampung halaman, rinduku terpatri, Kebun hijau, mimpi di hati. Liburan tiba, langkahku tergesa, Mencari keindahan, damai terasa.   Namun sayang, pemandangan pilu, Kebun tercinta, kini hancur. Jalan tol membelah, asa sirna, Hijau nan indah, tinggal kenangan saja.   Nenek bercerita, air mata berlinang, Resapan air, kini hilang. Pembangunan maju, alam terluka, Hatiku teriris, pilu terasa.   Meski manfaatnya besar, terpatri di jiwa, Pengorbanan alam, sungguh tak sepadan. Semoga suatu hari, tumbuh kembali, Keindahan alam, abadi selamanya.

Puisi - Fina Zakiyatun

  jejak kaki di Jatim Park 1   Mentari pagi, cerah berseri, Jatimpark memanggil, hati gembira. Andi, Siti, Dira, Bayu bersama, Petualangan seru, takkan terlupa.   Roller coaster, komidi putar, Ilmu pengetahuan, hati berbunga. Mesin uap, pesawat terbang, Kisah teknologi, terungkap nyata.   Es krim manis, di gazebo rindang, Senyum bahagia, hati tenang. Keluarga bersama, kenangan indah, Cinta dan kasih, selamanya abadi.   Analisis Unsur Intrinsik:   - Tema: Kebersamaan keluarga dan pembelajaran di tempat rekreasi.   - Tokoh & Penokohan:     - Andi: Ayah yang bijak dan peduli, suka berbagi pengetahuan.   - Siti: Ibu yang penyayang dan suportif.   - Dira: Anak perempuan yang berani dan aktif.   - Bayu: Anak laki-laki yang penuh semangat dan ingin tahu.   - Sudut Pandang: Orang ketiga.   - Latar: Jatimpark 1, Malang; suasana ramai, wahana permainan, dan area edukasi. Waktu: Sabtu pagi hingga sore hari.   - Amanat...

Puisi - Riska Syafa

 Liburan di rumah Saat liburan tiba, hatiku gembira, Namun di rumah saja, tak ke mana-mana. Teman-teman pergi ke pantai dan kota, Aku di rumah menjaga si adik tercinta. Awalnya kecewa, hati terasa sepi, Ingin ke kebun binatang, tapi tak bisa pergi. Namun senyum adikku menghangatkan hati, Bermain bersamanya sungguh berarti. Kusambut pagi dengan semangat baru, Mengajarinya berjalan, tertawa selalu. Membersihkan rumah, menyapu halaman, Liburan di rumah tetap menyenangkan. Walau tak ke pantai, aku tetap bahagia, Karena rumah bersih, hati pun ceria. Semoga tahun depan datang kesempatan, Aku dan adikku berlibur bersama penuh kenangan.  -Tema: kebersamaan dan makna kecil dalam keluarga -Tokoh dan perwatakan:  *Aku(tanggung jawab, penyayang)  *Adik(anak kecil yang ceria)  *orang tua(bekerja keras selama liburan)  -Latar: *Latar tempat: di rumah *Latar waktu: musim liburan *Latar suasana: kecewa, bahagia, penuh harapan -Sudut pandang: orang pertama (aku)  -Kata...

Puisi - Maulidia Najia

Telaga Kenangan Di Telaga Sarangan, hati berseri Ceria dan gembira, tak terhenti Kami bermain dan bersenang Membuat kenangan, yang tak terlupakan Air telaga jernih, pegunungan mengelilingi Semilir angin sejuk, membuat hati terbang tinggi Perahu berlayar, di atas telaga biru Membawa kami ke dalam kebahagiaan yang baru Matahari terbenam, di atas telaga Kami berfoto dan berbagi Cerita dan kenangan, yang tak terlupakan Membuat kami merasa bersyukur dan bahagia Gelang kayu, kenang-kenangan yang indah Membuat kami mengingat kembali Petualangan seru, di Telaga Sarangan Membuat kami merasa bahagia dan bersyukur.

Puisi-Clarissa putri

  TEMA: Kekeluargaan, persahabatan, penyesalan, kerinduan LATAR TEMPAT: Pondok, tempat penjengukan LATAR WAKTU: Pagi, siang, sore, malam setelah shalat isya TOKOH DAN PENOKOHAN:  Rhea: tidak sabaran, emosian, tinggi ego Lea: baik, penyabar, peduli sahabat  Orangtua Rhea:Penyabar  SUDUT PANDANG: Sudut pandang orang ketiga AMANAT: Hargai orangtua yang sudah berusaha melakukan apapun untukmu, kesabaran, jaga emosi dan perilaku terhadap orangtua, belajarlah dari kesalahan, berani mengakui kesalahan dan memperbaikinya KATA KUNCI: Rindu, amarah, waktu, maaf DIKSI: menunggu, kesal, penyesalan, sabar, berlalu, bersinar Amarah penantian Mentari pagi bersinar terang Harapan tumbuh dalam hati Menunggumu penuh rindu sepanjang hari Namun hadirmu tak kunjung datang Rasa bosan menghampiri Namun tetap sabar menanti Detik-detik berlalu melewati Kekesalan perlahan mengetuk hati Amarah datang menguasai diri Kata terlontar menusuk hati Kini rasa sesal menghampiri Maaf terucap dalam diri...

Puisi - Renata Aulivia

  Ø   TEMA: persahabatan Ø   TOKOH & PENOKOHAN a)      Rani: ceria, penyayang b)      Disa: penuh semangat, sedikit keras kepala c)      Fira: bijaksana, baik   Ø   SUDUT PANDANG: orang ketiga Ø   LATAR a)      latar tempat: tempat wahana, sekolah, sebuah kota b)      latar waktu: lusa c)      latar suasana: senang, sedih, terharu   Ø   AMANAT: persahabatan sejati ditandai dengan kesetiaan satu sama lain, meskipun ada tantangan dan perpisahan.   Ø   KATA KUNCI : persahabatan, kenangan, komunikasi, janji Ø   DIKSI/PILIHAN KATA : bahagia, ceria, rindu, terharu, penuh semangat, bermain, mengobrol, berbagi, bersama-sama   Jejak persahabatan Di kota yang sibuk dan ramai. Sekolah yang menjadi tempat belajar. Terdapat saksi bisu persahabatan yang kuat. Menjadi momen yang ...

Puisi - Fara Salma

Tema : Kelurga dan pertemanan Tokoh : Sosok kecil, Perempuan, laki laki tua, aku Sudut pandang :Menggunakan sudut pandang pertama Latar : Bangunan putih, Lorong hitam, bulan akhit tahun, bulan tak ingin beresinar lebih terang Kata kunci : Desember, teman, mama, bapak, malam, memeluk Diksi : Mendekap, semebrbak, kelirihanku, sunyi, berlirih Amanat :  Keberanian untuk melewati masalah akan menemukan titik terang yang membuat kamu bahagia. Judul: Bunga-Buga   Bulan akhir tahun ingin berpisah denganku Sosok kecil menghampiriku bertukar sapa sunyi Di bangunan putih Ku jatuhkan diriku di hapadapan perempuanku   Bulan tak ingin bersinar terang hari ini Laki-laki tua mendekap kelirihanku Sosok kecil menghampiriku dan berllirih Bunga menungguku di ujung pintu   Ku jalani Lorong hitam itu Bunga bermekaran indah Semerbak manis Ku genggam tangkai bunga terimakasih

Puisi - Ramadhaninta Setyo

 →TEMA Kecerobohan, kelalaian →TOKOH & PENOKOHAN •Aku: Riang, Bandel •Cici: Riang, Lucu •Aika: Riang, Bandel •Kella: Riang, ceroboh, bandel •Asha: Riang, bandel  •Orangtua: galak, baik, lalai •Petugas playground: Baik, suka menolong →LATAR •Latar tempat Playground  Mall •latar waktu Malam hari minggu •latar suasana Riang Tegang →SUDUT PANDANG  Org pertama  →AMANAT Berhati-hatilah dimanapun kamu berada sebab musibah tidak ada di kalender, berhati-hati saat bermain, awasi anak saat sedang bermain. →Kata kunci: Libur semester, bola, darah, playground, perosotan  →Diksi/pilihan kata: bergurau, meluncur, terpental, terbentur Accident Datangnya libur semester membuat keluargaku sampai di sebuah tempat Tempat yang sangat menarik di mata beberapa bocah Mereka menyebutnya playground  Saling bergurau dan tertawa Meluncur bersamaan di perosotan  Tidak ada yang tahu bahwa bahaya sedang mengintai Salah seorang bocah terpental dan tubuhnya terbentur Oh tid...

Puisi - Ana Fitrotun

 Tema: Petualangan dan keberanian menghadapi rasa takut.  Tokoh dan Penokohan : - Aku - Ibu - Ayah - Hantu-hantu   Sudut Pandang: Sudut pandang orang pertama (aku).   Latar: Latar tempatnya adalah Alun-Alun Batu, di sebuah rumah hantu bernama "Rumah Hantu Kijang Mas". Latar waktu adalah malam hari.   Amanat: Cerita ini memberikan amanat bahwa keberanian bukan berarti tidak takut, tetapi berani menghadapi rasa takut. Keberanian juga bisa tumbuh dari dukungan orang-orang terdekat.  Kata kunci : Malam, rumah hantu, takut, berani, keluarga, dukungan, Alun-Alun Batu, seru, kenangan.  Diksi/pilihan kata: Seram, merinding, gelap, mencekam, ngeri; berani, seru, lega, tawa; ibu, tangan; Alun-Alun Batu, Kijang Mas, dekorasi, angin.   Tawa ditengah misteri Di alun-alun Batu, rumah hantu berdiri, "Hantu Kijang Mas", seram dan misteri. Gelap, dingin, hantu tertawa, Namun tawa lepas, mengusir rasa ngeri.  Seru dan menakutkan, pengalaman berharga, Bers...